Loading Blog 99/100 | BEGINI CARA Membuatnya

Your Loading is Super. Blog dengan kecepatan loading yang tinggi sangat berperan dalam penentuan rank blog di serp. Kecepatan loading blog salah satu faktor yang mempengaruhi posisi ranking blog di Serp.


Makalah Biologi Tentang Tumbuhan Dan Klasifikasinya

Makalah Biologi Tentang Tumbuhan Dan Klasifikasinya

PEMBAHASAN

A. Ciri Umum
Plantae adalah salah satu Kingdom yang terdapat pada system klasifikasi makhluk hidup. Secara umum Kingdom Plantae mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

a. Eukariotik atau mempunyai membran inti
b. Berklorofil sehingga mampu mensintesis nutrisi ( makanannya sendiri). Makhluk hidup yang demikian disebut dengan autotrof
c. Mempunyai dinding sel yang sifatnya kaku ( rigid) dan tersusun atas selulosa
d. Multiseluler atau tersusun atas banyak sel
e. Memiliki organ pokok yang disebut dengan akar, batang dan daun sehingga disebut dengan tumbuhan kormofita.

B. Pembagian Kingdom Plantae

Berdasarkan cara perkembangbiakannya, kormofita dibedakan menjadi :

a. Cormophyta berspora, berkembang biak dengan menggunakan spora missal Bryophyta dan Pterydophyta
b. Cormophyta berbiji, berkembang biak dengan menggunakan biji, misal tumbuhan berbiji.

Berdasarkan alat pengangkutannya, golongan tumbuhan dibedakan menjadi :

a. Atrakeophyta, yaitu tumbuhan yang belum mempunyai system pengangkutan, misal tumbuhan lumut ( Bryophyta)

b. Trakeophyta, yaitu tumbuhan yang telah mempunyai system pengangkutan secara sempurna, misal Pteridophyta dan spermatophyte ( tumbuhan berbiji)

C. Kingdom Plantae tersusun atas beberapa divisio, yaitu :

1. Tumbuhan Lumut ( Bryophyta)
a. Ciri Umum
- Disebut sebagai tumbuhan peralihan antara tumbuhan berthallus dan tumbuhan berkormus. Tumbuhan berthallus adalah tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun sejati, sedangkan tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang dan daun sejati.
- Umumnya hidup ditempat yang lembab tapi bukan basah atau terlalu banyak air
- Epifit ( menempel pada makhluk hidup yang lain)
- Berklorofil sehingga bersifat autotrof

b. Struktur Tumbuhan lumut
Secara umum struktur tubuh lumut tersusun atas :
- Rhizoid, yaitu bagian seperti akar yang berfungsi untuk melekat pada substrat dan untuk penyerapan air
- Batang semu, yaitu bagian yang memanjang dari pangkal rhizoid sampai ke ujung. Fungsinya adalah untuk meyalurkan air yang diserap oleh rhizoid. Pada batang semu ini belum terdapat xylem dan floem yang sesungguhnya
- Daun semu, kecil sempit dan memanjang yang berfungsi untuk proses fotosintesis
c. Reproduksi Tumbuhan Lumut
Lumut berkembang biak melalui dua tahap atau dua fase, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit adalah proses reproduksi yang ditandai dengan pembentukan gamet ( sel kelamin), sedangkan fase sporofit ditandai dengan pembentukan spora. Tahap reproduksi ini dinamakan dengan Metagenesis atau pergiliran keturunan.
Fase gametofit disebut juga dengan fase generativ yang ditandai dengan pembentukan spermatozoid yaitu sel kelamin jantan dan ovum atau sel telur, yaitu sel kelamin betina. Spermatozoid dihasilkan oleh Antheridium, sedangkan ovum dihasilkan oleh Arkegonium.

Adapun proses metagenesis dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Spora
Protonema
Tumbuhan lumut ( n)

Anteridium Arkegonium
Spermatozoid ovum

Zigot ( 2n)
Embrio ( 2n )
Sporogonium ( 2n)
Spora ( n)
d. Klasifikasi Briyophyta

Bryophyta dibedakan menjadi 3 kelas utama, yaitu :

1. Lumut daun ( Musci)
Lumut daun banyak kita temui disekitar kita. Umumnya menempel pada dinding yang lembab. Berwarna hijau, ukurannya antara 3-5 cm, pada tanamannya telah diteukan struktur daun walaupun ukurannya sangat kecil.
Contoh kelas Musci adalah :
- Sphagnum fimbriatum
- Polythricum commune
- Andreae petrophila

2. Lumut Hati ( Hepaticae) / Hepaticopsida
Ciri umum : thallus berupa lembaran yang bercabang dan berumah dua, macammya adalah sebagai berikut :

a. Marchantia polymorpha
b. Marchantia geminate
c. Ricciocarpus natans
3. Anthoceropsida ( lumut tanduk)
Ciri utamanya adalah : thallus berbentuk seperti tanduk, reproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae
Contoh : Anthoceros laevis

2. Tumbuhan Paku ( Pteridophyta)

a. Ciri Umum
Tumbuhan paku merupakan kormofita yaitu sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, epifit atau hidup menempel pada makhluk hidup yang lain, ada yang hidup di air ( hidrofit), hidup di tempat yang lembab ataupun hidup pada sisa – sisa makhluk hidup yang lain ( saprofit).
Akar tanaman ini berbetuk serabut yang dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar. Pada silinder pusat terdapat jaringan pembuluh kayu / xylem dan floem. Karena telah mempunyai pembuluh kayu yang lengkap maka tumbuhan paku disebut juga tumbuhan trakheophyta.

b. Struktur
- Akar berbentuk serabut telahberdiferensiasi menjadi kulit luar ( epidermis), kulit dalam ( korteks) dan silinder pusat yang terdiri dari xylem dan floem yang sifatnya konsentris ( xylem dikelilingi oleh floem)
- Daun
Daun pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
- Mikrofil yaitu daun kecil terdiri atas satu lapis sel, bentuk seperti sisik, tidak mempunyai tangkai, tulang dan daging daun
- Makrofil yaitu daun besar yang memiliki tangkai,tulang dan daging daun. Daun ini sudah berdiferensiasi menjadi epidermis dan mesofil daun. Mesofilnya tersusun atas jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons) serta tulang daun.
b. Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi :
- Tropofil yaitu daun yang berfungsi untuk fotosintesis
- Sporofil yaitu daun yang berfungsi untuk penghasil spora. Daun sporofil mempunyai kotak spora ( sporangium) yang terkumpul dalam sorus yang terletak dibawah daun. Sporangium ditutup oleh annulus, jika kekeringan sel akan mengerut dan sporangium pecah lalu spora akan keluar.

c. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:

1. Paku Homospora
Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Contoh tanmannya adalah : Lycopodium ( paku kawat)

2. Paku Heterospora
Jenis tanaman paku ini menghasilkan 2 jenis spora yang ukurannya tidak sama. Spora yang berukuran lebih besar ( makrospora) berkelamin betina, sedangkan spora yang berukuran kecil (mikrospora) berkelamin jantan.
Contoh tanamannya : Sellaginella (paku rane), Marsilea crenata (semanggi)

3. Paku Peralihan
Jenis tanaman Paku ini menghasilkan spora dengan bentuk dan ukurang sama tapi berbeda jenis kelaminnya yaitu kelamin jantan dan kelamin betina. Contoh : Equisetum sp. ( Paku ekor kuda)

d. Reproduksi Tumbuhan paku
Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis, yaitu pergiliran proses reproduksi dari fase sporofit ke fase gametofit. Fase sporofit ditandai dengan munculnya spora dan fase gametofit ditandai dengan pembentukan gamet ( sel kelamin ). Proses reproduksi dengan gamet ditandai dengan peleburan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan ovum yang dihasilkan oleh protalium.

MAKALAH KLASIFIKASI TUMBUHAN

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa , dan atas segala Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “KLASIFIKASI TUMBUHAN“
Makalah ini disusun disusun dalam rangka memenuhi tugas presentasi matakuliah Konsep Dasar IPA I.

Makalah ini menganalisis tentang apa yang dimagsud dengan klasifikasi dan peranannya untuk kehidupan manusia. Metode yang saya gunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk yang kompleks sehingga dengan mudah diterima oleh masyarakat.Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini penulis dapat mendapat bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tuli ini,

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.



DAFTAR ISI


1. Kata pengantar……………………………………………………………. i
2. Daftar Isi………………………………………………………………… ii
3. BAB I Pendahuluan…………..…….……………………………………. 1
Latar belakang…………………………………………………………1
Rumusan masalah……………………………………………………..2
4. BAB II Pembahasan………..…………………………………………….. 3
Pengertian Klasifikasi…………………………………..…………….. 3
Dasar Klasifikasi Tumbuhan………………………...……………….. 4
Tumbuhan lumut / Bryophyta……………..………………………….. 8
Alga / Ganggang ……………………...……………………………...10
Tumbuhan paku / Pteridophyta ………...……………………………..16
Tumbuhan biji / Spermatophyta…...…………………………………..18
Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)……………………………….22
Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil) ……………..……………………26
Metoda Untuk menjelaskan pada anak didik……….………………….29
5. BAB III Penutup………………....………………………...……………………30


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan). Dalam makalah ini kami akan membahas secara lebih mengkhusus pada klasifikasi Tumbuhan mengingat kurangnya pengetahuan tentang bagaimana pengelompokan – pengelompokan tentang tumbuhan mukin yang kita tahu bahwa semua tumbuhan itu adalah pepohonan yang memiliki daun yang lebat dan batang yang kuat , pada hal banyak hal yang belum kita ketahui tentang dunia tumbuhan (Plantae). Khususnya sebagai calon guru kita juga harus mengetahui apa itu klasifikasi, manfaat klasifikasi, tujuan, karena klasifikasi tidak hanya di gunakan dalam ilmu pengetahuan alam , dalam kehidupan sehari - haripun tanpa disadari kita telah melakukan klasifikasi, misal pada saat mencuci alat – alat dapur, setelah mencuci kita menempatkan piring,sendok,garpu,gelas, cangkir sesuai dengan tempat dan ukurannya masing – masing. Jadi untuk lebih jelasnya kami akan jelaskan dalam bab berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu klasifikasi ?
1.2.2 Apakah tujuan dan manfaat klasifikasi ?
1.2.3 Apa sajakah yang mempengaruhi klasifikasi ?
1.2.4 Bagaimanakah dasar klasifikasi tumbuhan?
1.2.5 Bagaimankah cara mengajarkan klasifikasi tumbuhan pada siswa SD?

1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimagsud dengan klasifikasi
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi
1.3.3 untuk mengetahui tentang klasifikasi tumbahan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klasifikasi.
Kegiatan mengelompokan mengelompokan makhluk hidup disebut klasifikasi, dengan kata lain klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman dalam keanekaragaman.
2.2 Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Kalsifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi berguna untuk menunjukan hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup. Keuntungan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari keterangan tentang makhluk hidup yang akan kita pelajari. Selain itu klasifikasi juga memudahkan dalam memberi nama ilmiah kepada individu atau populasi individu.
2.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Klasifikasi.
1. Subjektivitas, yaitu penafsiran seorang ilmuan dapat sangat berbeda pada objek studi yang sama.
2. Dasar / kriteria klasifikasi yang digunakan.
3. Perkembangan Iptek.
4. Tingkat pengetahuan ilmuan yang melakukan klasifikasi
5. Perbedaan tujuan klasifikasi

2.4 Dasar Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan para ahli yaitu :
1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu dunia tumbuhan (kingdom Plantae) dan dunia hewan (kingdom Animalia).
2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah Linnaeus dapat mengklasifikasikan makhluk hidup kemudian memberikan mana ilmiah dengan system tatanama Binominal Nomenklatur,dan Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi , sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi. Sehingga Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut Taksonomi. Sebelum adanya klasifikasi menurut Linnaeus, banyak cara yang mula – mula dilakukan oleh orang – orang untuk melakukan klasifikasi. Misalnya klasifikasi pada tumbuhan berdasarkan hal – hal sebagai berikut :
I. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tanaman digolongkan menjadi tanaman perdu, pohon, semak, dan rerumputan.
II. Berdasarkan manfaatnya, tanaman digolongkan menjadi tanaman pangan, obat – obatan, sandang dan hias.
III. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, tanaman digolongkan menjadi tanaman kering (xerofit), tanaman air (hidrofit), dan tanaman lembab (higrofit).
IV. Berdasarkan cara hidupnya, tanaman digolongkan menjadi tanaman saprofit, parasit, epifit.
Penggolongan seperti diatas ternyata sangat sulit sehingga sekarang lebih sering orang – orang menggunakan cara klasifikasi makhluk hidup seperti yang telah dibuat oleh Carolus Linnaeus.Carolus Linnaeus meletakan dasar / kriteria klasifikasi makhluk hidup yaitu:

I. Jumlah sel penyusun tubuh: uniseluler / multiseluler
II. Organ perkembangbiakan
III. Habitus (kenampakan) tumbuhan waktu hidupnya: tegak, merambat, menjalar.
IV. Ada tidaknya biji, bunga, dan buah.
V. Dari morfologi(struktur tubuh luar) dan anatomi (struktur tubuh dalam).
Makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama di kelompokkan ke dalam satu golongan. Makin banyak persamaan ciri dan sifat yang ada pada makhluk hidup, makin dekat kekerabatannya. Berdasarkan persamaan ciri dan sifat makhluk hidup maka dapat dibentuk kelompok – kelompok. Kelompok – kelompok yang terbentuk diatur dalam urutan dan tingkat tertentu. Carolus Linnaeus membuat urutan klasifikasi dari tingkat yang terkecil hingga tingkat yang terbesar yaitu sebagai berikut :
I. Unit dasar terkecil dalam klasifikasi adalah jenis – jenis (spesies).
II. Jenis – jenis yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut marga (Genus).
III. Beberapa marga yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut suku (familia).
IV. Beberapa suku yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut bangsa (ordo).
V. Beberapa bangsa yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kelas (classis).
VI. Beberapa kelas yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut phylum (division).
VII. Beberapa divisio yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kerajaan (kingdom).
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di tahun 1960an dan ditemukannya mikroskop elektron serta teknik biokimia untuk mengungkapkan perbedaan secara selular (di tingkat sel) antara organisme yang satu dengan yang lain , para ilmuwan tergerak untuk membuat klasifikasi baru. Pada tahun 1969, R.H. Whittaker mengusulkan klasifikasi lima kingdom , dan ini disetujui oleh sebagian besar biologiwan . Whittaker mengusulkan bahwa fungi (jamur) diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri dan terpisah dari kingdom tumbuhan. Alasan Whittaker memisahkan fungi dari kingdom tumbuhan karena jamur tidak melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dan organisme lain. Selain itu fungi berbeda dengan tumbuhan dalam hal komposisi dinding selnya , struktur tubuhnya dan cara reproduksinya. dengan demikian terdapat 5 kingdom organisme , yaitu Monera (bakteri dan cyanophyta), Protista (protozoa, kapang lendir), Fungi, Plantae , dan Animalia.
Menurut para ahli , ada sekitar 70.000 jenis jamur. salah satunya adalah Myxomycetes atau jamur lendir . jamur ini menghabiskan hidupnya sebagai organisme mirip amoeba yang disebut plasmodium. Makanan jamur ini adalah bakteri dan protozoa, dan zat – zat organik yang dijumpainya. Karena jamur ini dapat berpindah – pindah mencari makan, jamur ini digolongkan ke kingdom tersendiri yaitu kingdom fungi.
Adapun ciri – ciri kingdom plantae sebagai berikut :
1. Tersusun atas sel – sel eukariotik.
2. Bersifat autotof (membuat makanan sendiri).
3. Tubuh melekat pada substrat menggunakan rizoid (akar).
4. Tubuh dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun .
Pada mulanya beberapa ahli menggolongkan dunia tumbuhan (kingdom Plantae) kedalam lima divisio yaitu :
1. Tumbuhan belah / Schizophyta.
2. Tumbuhan thalus / Thallophyta.
3. Tumbuhan lumut / Bryophyta.
4. Tumbuhan paku / Pteridophyta.
5. Tumbuhan biji / Spermatophyta.

Dengan melihat ciri - ciri kingdom plantae di atas maka klasifikasi kingdom plantae di golongkan menjadi empat divisio yaitu :
1. Tumbuhan lumut / Bryophyta.
2. Alga / Ganggang
3. Tumbuhan paku / Pteridophyta.
4. Tumbuhan biji / Spermatophyta.

Bagan klasifikasi Kingdom Plantae.

Lumut Hati / Hepaticae
Bryophyta Lumut sejati / Musci
Lumut Tanduk /Anthoceratopsida
Ganggang Hijau / Chlorophyta
Ganggang Pirang / Chrysophyta
Ganggang Ganggang Cokelat / Phaeophyta
Ganggang Merah / Rhodophyta
Plantae Psilotophyta
Pteridophyta Licophyta
Sphetophyta
Pterophyta
Spermatophyta T. biji terbuka / Gymnospermae.
T. biji tertutup / Angiospermae.

1. Tumbuhan lumut / Bryophyta.
Lumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar, batang, dan daun. Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar, batang, dan daun sejati. Bagian yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-benang halus. Bagian ini berguna untuk menganbil air dan mineral. Tumbuhan lumut mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau. Lumut biasanya hidup di tempat lembab yang tidak terkena cahaya secara langsung. Ada juga lumut yang hidup di tempat kering dan juga di air. Lumut berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.
Perkembangan vegetatif lumut dilakuakan dengan pembentukan spora. Perkembangan generatif lumut dilakukan dengan pembentukan sel-sel kelamin (gamet).
Tumbuhan lumut dapat dapat disebut sporofit dan gametofit karena dapat menghasilkan spora dan sel gamet. Apabila spora jatuh di tempat yang lembab, spora akan tumbuh menjadi benang-benang yang halus dan berkuncup pada beberapa tempat. Benang-benang itu disebut protonema. Selanjutnya protonema tumbuh menjadi lumut yang bersifat gametofit.
Lumut dewasa membentuk arkegonium dan anteridium. Arkegonium menghasilkan sel kelamin betina (sel telur), sedangkan anteridium menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid).
Apabila sel kelamin jantan membuahi sel telur terbentuklah zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan baru yang berupa tangkai dengan kotak spora di ujungnya yang disebut sporagonium. Sporagonium ini menyatu dengan tubuh tumbuhan lumut induk.
Sporagonium menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat lembab akan tumbuh menjadi protonema. Demikianlah siklus tersebut terulang kembali seperti di atas.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, tumbuhan lumut debedakan menjadi dua kelas, yaitu lumut daun (Musci) dan lumut hati (Hepaticea).
a. Lumut Daun (Musci)

Lumut daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat dengan sedikit air. Lumut daun mempunyai batang dan daun. Letak daun tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral. Contoh lumut daun adalah Sphagnum dan Polytrichum.
Klasifikasi lumut daun :
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryoceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida
b. Lumut Hati (Hepaticea)
Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan yang terdapat di pegunungan. Contoh lumut hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia.
Klasifikasi lumut hati :
Regnum : Plantae
Division : Hepaticohyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
c. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp.

2. Alga / Ganggang
Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen tambahan lain yang dominan. Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang – laying didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik.
Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi;
a. Epilitik ( hidup diatas batu)
b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. Epipitik ( melekat pada tanaman )
d. Epizoik ( melekat pada hewan).

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas: a.Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan,
b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena naik turun air akibat pasang susrut.
c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup diddalam tanah pada dasar perairan.
Jenis – jenis ganggang, misalnya Chlorella sp, bersimbiosis dengan organism lainnya yaitu hidup bersama paramecium, hydra atau molusca; ganggang platimonas sp, hidup bersama cacing pipih convolutta roscofencis.
Macam bentuk tubuh ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa filament atau kolini yang tidak membentuk filament.
Sebagian ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.

Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang, sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat.
Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa pelekat.
Cara ganggang bereproduksi dengan dua macam, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahansel, fragmentasi, dan pembentukan zoozpora, sedangkan reproduksi secara aseksual terjadi melalui isogami dan oogami.
Reproduksi akan menghasilkan dua sel anakan yang masing – masing akan menjadi individu baru, terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan ganggang yang membentuk koloni tanpa filament, taupun koloni yang berupa filament, reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah – pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan dominasi pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi bebrapa kelompok yaitu ganggang coklat, ganggang merah , ganggang keemasan dan ganggang hijau.
1. Ganggang coklat (paeophiceae)
warna ganggang coklat disebabkan oleh pigmen coklat (pikosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.ganggang coklat juga mengandung pigmen lainnya seperti klorofil a, klorofil c, violak xantin, b-karioten, diadinoxcatin, dan fukosantin.
a. Ciri – ciri talus
1. ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada yang berbentuk tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.
2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan discoid (cakram) dan ada pula yang seperti benang.
3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.
4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate atau algin.
5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan tranzportasi pada tumbuhan darat.
b. Habitat
Ganggang coklat umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.
c. Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.
d. Peranan ganggang coklat dalam kehidupan
Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
e. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
1. Focus serratus
2. Makro cystis pyrefera
3. Sargassum vulgare
4. Turbinsaris decurrens

2. Ganggang merah (Rodophyceae)
Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetpai ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi
a. Ciri talus
1. Bentuknya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
2. Tidak berflagella.
3. Selnya terdiri dari komponen yang berlapis – lapis.
4. Mempunyai pigmen fotosintetik fikobilin, memiliki pirenoid yang terletak didalam koroplas, pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi.
b. Cara hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, ada juga yang heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.
c. Habitat
Umumnya hidup di laut yang dalam dari pada tempat hidup ganggang coklat. Hidup diperairan tawar.
d. Reproduksi
Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan dua ateridium pada ujung – ujung cabang talus. Arteridium menghasilakn gamet jantang yang berupa spermatium dan betinanya karpogamium terdapat pada ujung cabang lainnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tetraspora kemudian menjadi gametania jantan dan gametania betina, akan membentuk satu karkospofrafit. Karkosporafit akan menghasil tentranspora.
Contoh anggota ganggang merah antara lain: porallina, parmalia, bateracospermum moniniformi, gelidium, gracilaria,eucheuma, dan skinaia furkellata.

e. Peran ganggang merah pada kehidupan.
Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma spinosum , selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media pertumbuhan bakteri.
3. Ganggang keemasan (Chrysophayceae)
Kelompok ini paling beragam dalam komposisi pigmennya, dinding selnya, dan tipe flagella selnya. Dan mengandung klorofil a , klorofil c, karoten dan xactofil.
a. Ciri talus
1. Bentuk dapat berupa batang, telapak tangan , dan bentuk – bentuk campuran.
2. Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagella jheterodinamik yaitu sebagai berikut,
a) Satu flagella memiliki tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema, flagella seperti ini disebut pleuronematik.
b) Satu flagella lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
3. Pada kloroplas pada ganggang jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan.
b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, tempat – tempat yang basah, dan merupakan anggota penyusun plankton.
c. Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan pembelahan diri.
e. Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan
Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam.

4. Ganggang hijau (chlorophyceae)
a. Ciri talus
1. Ada yang bersatu dan bersel banyak (koloni )
2. Bentuk tubuh ada yang bulat, filament, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuahn tinggi, misalnya bryopsis,
3. Kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti busa, seperti jala, dan seperti bintang,
4. Pada pirenoid yang terdapat pada kloroplas gangganh hiaju motil dan pada sel reproduktif yang bergerak terdapat stigma (bintik mata merah).
5. Pada sel yang dapat bergerak terdepat vakuola kontraktil didalam sitoplasmanya, vakuola ini berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
6. Inti ganggang ini memiliki membrane, sehingga bentuknya tetap, disebut eukarion.
7. Pada ganggang hijau yang bergerak terdapat dua flagella yang sama panjang, macamnya adalah stikonematik, pantonematik, dan pantokronematik.
b. Habitat
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering.
c. Cara hidup
Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang bersimbiosis dengan organisme lain, mislanya dengan jamur membentuk lumut kerak.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung secara konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu zigospora .
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan stigeoslonium.

3. Tumbuhan paku / Pteridophyta.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin contoh : paku ekor kuda.

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas).Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora dan heterospora.
Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :
I.Psilotophyta,
Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.
II.Lycophyta,
Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp sporanya dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah selama 9 tahun, dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora. Selaginella sp merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora (megaspora/gamet betina dan mikrospora/gamet jantan).
III.Sphenophyta,
Sphenophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar; batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
IV.Pterophyta
Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora). Contohnya: Adiantum cuncatum (paku suplir untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).

4. Tumbuhan biji / Spermatophyta.
A. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan biji yang bijinya tidak tertdapat dalam buah., tetapi bijinya terletak di daun buah sehingga bijinya tampak dari luar. Daun buah adalah daun biasa yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu bentuknya memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukannya terdapat bakal biji. Karena bakal bijinya tidak diliputi daun buah, tumbuhan biji terbuka disebut tumbuhan biji telanjang.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ada beberapa cirri tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae).
1. Akar
Akar kebanyakan berupa sistem perakaran tunggang. Akar ini memiliki jaringan pengangkut yang terdiri atas sel-sel trakheid. Pada ujung akar terdapat kelompok sel pemula (inisial) yang membentuk plerome (ke dalam) dan kaliptra (ke luar).
2. Batang
Batang berkayu, berbentuk perdu atau pohon. Pada batang terdapat jaringan pengangkut xylem dan floem. Batang dan akar berkambium sehingga selalu mengadakan pertumbuhan sekunder. Batang tumbuhan biji terbuka, ada yang lurus, misalnya pada pakis haji, serta ada yang bercabang, misalnya pada Ginkgo dan belinjo.

3. Daun
Daun berbentuk jarum (misalnya pada pinus dan cemara), seperti pita bertulang daun sejajar (misalnya pada pakis haji), atau berdaun lebar dengan tulang daun menyirip (misalnya pada belinjo).

Daun berwarna hijau karena mengandung klorofil yang berguna dalam fotosintesis, yaitu proses mengubah CO2 dan H2O menjadi zat gula dan O2 dengan bantuan ebergi cahaya.

4. Bunga
Bunga Gymnospermae bukan bunga sebenarnya. Jika mempunyai mahkota bunga, mahkota berwarna tidak mencolok.
5. Biji
Biji tidak terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan organ reproduksi tumbuhan biji terbuka. Ada dua macam daun buah, yaitu daun buah jantan yang akan menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan daun buah betina yang akan menghasilkan sel-sel kelamin betina.
Pada beberapa tumbuhan, misalnya pinus, daun buahnya berkumpul dalam satu kelompok seperti kerucut. Kumpulan tersebut disebut strobilus atau runjung. Alat kelamin jantan disebut mikrosporofil yang terdapat pada strobilus jantan. Alat kelamin ini menghasilakan mikrospora (serbuk sari). Alat kelamin betina disebut megasporofil yang terdapat pada strobilus betina. Alat ini menghasilkan megaspora.
Strobilus jantan dan betina tidak selalu dalam satu pohon. Ada beberapa tumbuhan yang strobilus jantan dan betina terdapat pada pohon yang berbeda, misal pada pakis haji. Tumbuhan seperti ini disebut berumah dua, sedangkan tumbuhan yang strobilus jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon disebut berumah satu.

Gymnospermae digolongkan menjdai lima kelas sebagai berikut :
1. Pteridospermae (Paku Biji)
Kelas Pteridospermae merupakan peralihan dari tumbuhan paku (Pteridophyta) ke Gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah.
2. Cycadinae
Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar menyerupai pohon palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang, serta berdaun majemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan uniseksual (berkelamin tunggal), misalnya pakis haji (Cycas rumphii).
Kebanyakan kelas Cycadinae merupakan tumbuhan tropis dan subtropics. Tumbuhan ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias atau diambil getahnya. Anggota Cycadinae yang lain adalah Encephalartos lehmannii. Tanaman yang berasal dari afrika ini, merupakan tanaman berumah dua yang dapat digunakan untuk tanaman hias.

3. Ginkgoinae
Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut dara cina). Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena tanaman ini tahan terhadap udara tercemar. Daun Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan Inggris.
4. Gnetinae
Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi karena memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua, serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan kelas Gnetinae adalah belinjo (Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat tumbuhan Welwitschia mirabilis yang termasuk anggota kelas Gnetinae.

20
Welwitschia mirabilis tumbuh di gurun pasir Afrika. Tidak seperti halnya tumbuhan lain yang mempunyai banyak daun, tumbuhan Welwitschia mirabilis mempunyai satu pasang daun yang liat seperti kulit. Letak daun berhadapan dan terbentang di atas tanah yang berbatu-batu. Pada waktu tumbuh dari pangkalnya, daun-daun ini terbelah-belah membujur dan mati pada ujungnya. Batangnya terpendam di dalam tanah dan berbentuk cawan. Bagian ini muncul di atas tanah.
5. Coniferinae
Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan ini tersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu pinus (Pinus merkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah dammar (Agathis alba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies balsamea dapat digunakan sebagian bahan balsam.

B. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga sejati.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.
1. Akar
Angiospermae mempunyai system perakaran tunggang dan serabut. Jaringan pengangkutnya terdiri atas floem dan xylem.

2. Batang
Batang tumbuhan biji tertutup berbentuk pohon, perdu, dan semak. Batang sebagai pendukung ranting, daun, buah, dan bunga. Pada batang terdapat jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Pembuluh xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan.
Batang dapat dijadikan pembeda pengelompokan tumbuhan Angiospermae berdasarkan umurnya, adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan anual adalah tumbuhan yang berumur pendek, biasanya kurang dari setahun, misalnya padi jagung dan kedelai.
b. Tumbuhan bineal adalah tumbuhan yang berumur dua tahun, misalnya sawi, wortel, dan seledri.
c. Tumbuhan pareneal (menahun) adalah tumbuhan yang hidup menahun, misalnya kelapa, karet, durian, dan jati.

3. Daun
Angiospermae kebanyakan mempunyai daun tipis dan lebar, ada yang berbentuk lurus, sejajar, menjari, dan menyirip. Pada umumya daun berwarna hijau karena mengandung klorofil.

4. Bunga
Pada Angiospermae bunga merupakan alat perkembangbiakan seksual. Bunga berdasar kelengkapan bagian bunga (kelopak, mahkota, dan kelamin bunga) dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak, mahkota dan alat kelamin secara lengkap. Kalau tidak ada salah satunya bagian disebut bunga tidak lengkap. Berdasarkan ada tidaknya alat kelamin (benang sari dan putik), bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai benang sari dan putik dalam satu bunga, sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu alat kelamin (benang sari atau putik saja)
5. Biji
Biji terbentuk melalui peristiwa penyerbukan, yaitu melekatnya serbuk sari diatas kepala putik dan pembuahan yaitu bersatunya sel kelamin jantan dan sel telur. Hasil pembuahan adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi biji. Biji terlindung oleh daun. Biji ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua.

Tabel Perbedaan antara Gimnospermae dan Angiospermae
No Bagian tubuh Gimnospermae Angiospermae
1 Alat reproduksi Berupa strobilus, antara strobilus jantan dan betina Berupa bunga dengan benang sari dan putik. Benang sari dan putik ada yang terdapat dalam satu bunga.
2 Ikatan pembuluh Terdapat xylem dan floem. Xylem berupa trakheida dan floem tidak disertai sel pengiring. Terdapat xylem dan floem. Xylem berupa trakea dan floem disertai sel panjang
3 Bakal biji Tidak terlindung oleh daun buah. Terlindung oleh daun buah
4 Pembuahan Tunggal Ganda

Berdasarkan keping bijinya (kotiledon), tumbuhan Angiospermae dibedakan menjadi dua, yaitu Dicotyledoneae (dikotil), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai dua kotiledon dan monocotyledoneae (monokotil), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai satu kotiledon dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu kotiledon. Tumbuhan monokotil pada saat berkecambah bijinya tidak membelah karena hanya mempunyai satu keeping biji.
Kelas monokotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Susunan akarnya berupa akar serabut.
b. Batangnya beruas-ruas yang tampak jelas.
c. Urat-urat daun sejajar dan melengkung.
d. Bagian bunga, misalnya mahkota dan kelopak berjumlah tiga atau kelipatannya.
e. Jika biji berkecambah, kotiledonnya (keping biji) tetap utuh atau tudak terbelah.
f. Batang dan akarnya tidak dapat tumbuh membesar karena tidak mempunyai cambium, kecuali pada beberapa jenis ada yang batangnya membesar, misalnya nanas seberang dan palem raja.
Kelas monokotil dikelompokkan menjadi beberapa ordo (bangsa) dan setiap bangsa dikelompokkan menjadi beberapa suku. Adapun beberapa suku tumbuhan monokotil yang penting adalah sebagai berikut:
a. Gramineae (Poaceae)
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang, batang bulat beruas-ruas dan berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. Daun melekat langsung pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir. Beberapa bulir mrembentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh angin. Contonya adalah jagung, tebu, padi dan alang-alang.
b. Cyperaceae
Ciri-ciri tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar rimpang, batang segitiga dan tidak berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan terletak di pangkal batang. Contohnya: rumput teki.

c. Liliaceae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi daum berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk bahan kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang dimanfaatkan untuk bumbu masakan.
d. Palmae
Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang, daun menyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya: kelapa, aren, dan salak.
e. Zingiberaceae
Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat sebagai bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.
f. Cannaceae
Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal dan berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.
g. Orchidaceae
Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun berubah menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.
h. Pandanaceae
Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak, batang bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan ini kadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas tanah. Contohny: pandan wangi.

i. Musaceae
Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang semu, yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batang aslinya berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang

2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada saat biji tumbuhan dikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Biji berkeping dua.
b. Dua daun lembaga terangkat keatas.
c. Akar tunggang.
d. Tulang daun menjari.
Ciri-ciri lain tumbuhan dikotil antara lain sebagai berikut:
a. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
b. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk danjarang berpelepah.
c. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.
d. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.
e. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari dengan jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu buah.

Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:
a. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-kupu. Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh: kacang tanah, kacang hijau, dan kacang panjang
b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)
Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar atau membelit. Contoh: ketela pohon dan karet.
c. Mimmosaceae
Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si kejut), Leucaena glauca (petai cina).
d. Caesalpiniaceae (suku johar)
Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai obat. Contoh: kembang merak, asam, johar.
e. Labiatae
Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota dan kelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.
f. Convolvulaceae
Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan bergetah. Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.
g. Myrtaceae
Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan jambu biji.
h. Moraceae
Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu yang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan mengeluarkan getah. Contoh: nangka dan beringin.
i. Rutaceae (jeruk)
Daunnya mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali, dan jeruk nipis.
j. Rubiaceae
Dunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.
k. Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Tumbuhan berdaun tunggal, kulit batang dan buah dapat menghasilkan benang. Contoh: kapas dan rosela.

l. Bombaceae
Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna menarik. Contoh: durian.
m. Apocynaceae (suku kamboja)
Tumbuhan berkayu, bunga mencolok dan bergetah. Contohnya: kamboja, dan alamanda.
n. Verbenaceae
Contahnya tanaman jati.
o. Annonaceae
Contahnya srikaya dan sirsak.
p. Cucurbitaceae
Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.
q. Asteraceae
Tumbuhan yang menpunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bunga tengah dan bunga tepi). Conthnya: bunga matahari dan kenikir.

2.5 Cara / metoda yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang Klasifikasi

Pada usia anak Sekolah Dasar yaitu pada umur 7 – 11 tahun menurtut Piaget adalah periode operasional konkret dimana mereka dalam belajar harus melihat , mengamati, memegang sesuatu yang mereka pelajari agar materi pelajaran terserap dengan optimal. Karena itu kami mengajarkan klasifikasi melalui pengenalan langsung pada alam pengenalannyapun bertahap dari yang lebih sederhana ke materi yang lebih rumit. Setelah pengenalan kami akan menugaskan siswa untuk mencari masing – masing contoh klasifikasi tumbuhan yang telah di jelaska. Kami juga menggunakan media tabel dan gambar seperti berikut :

Tumbuhan dikotil dan monokotil Hutan terdiri dari berbagai tumbuhan
Ganggang hijau Ganggang merah

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Keanekaragaman spesies makhluk sangat bervariasi untuk mempelajari begitu banyak dan begitu beragamnya makhluk hidup bukanlah hal yang mudah .Klasifikasi membantu setiap orang dalam mengenal dan mempelajari organisme melalui dasar / kriteria dan hubungan kekerabatan antar organisme .

3.1.2 Setiap orang dapat melakukan klasifikasi pada makhluk hidup tetapi untuk melakukan klasifikasi yang benar harus memenuhi dasar – dasar klasifikasi yang sudah ada.

3.2 Saran

3.2.1 Bagi para pembaca untuk mengenal makhluk hidup secara benar kita harus melakukan klasifikasi.

3.2.2 Bagi calon guru kita harus mengajarkan dasar / kriteria yang benar dalam klasifikasi agar memperoleh hasil yang benar .

MAKALAH BIOLOGI TENTANG JAMUR

makalah biologi tentang jamur

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).

Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi sangat luas, agar mudah mepelajarinya biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu berdasarkan bidang yang dipelajari seperti mikologi, dimana mikologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berpengaruh terhadap semua sisi kehidupan termasuk ilmu pengetahuan biologi ini. Sejak ditemukannya berbagai alat tekhnologi, pembahasan ilmu biologi semakin menjadi kompleks, contohnya Fungi atau Jamur. Makalah ini mencoba membahas salah satu bab di bidang ilmu pengetahuan biologi ini yaitu tentang Jamur ( Fungi).

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca dan mempelajari,diskusi terhadap berbagai macam Jamur, cara reproduksinya dan peranannya bagi kehidupan manusia, diharapkan kami dapat:

1. Mendiskripsikan ciri – ciri umum Phylum dalam Kingdom Jamur.
2. Membandingkan cara-cara reproduksi pada Jamur.
3. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jenis – jenis jamur yang ada di lingkungannya.
4. Menyajikan contoh peranan Jamur bagi kehidupan manusia.

C. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas pada pelajaran biologi.
2. Sebagai bahan untuk kita dalam memahami lebih baik mengenai jamur.

D. METODE PENULISAN

Dalam pembuatan makalah ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan kami menggunakan metode seperti:

1. Kami membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan materi ini.
2. Kami mencari informasi di internet.




BAB II
PEMBAHASAN


Karakteristik Jamur

Secara umum karakteristik jamur adalah sebagai berikut:
Merupakan organisme eukariotik yaitu dengan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10 -100 m
Dinding selnya tersusun atas kitin yaitu polisakarida structural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda.
Tidak memiliki klorofil
Tidak bias berfotosintesis
Memperoleh nutrient melalui penyerapan(absorpsi), untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalaui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Bersel satu ( uniseluler ) atau banyak ( multiseluler )
Habitatnya ditempat lembab dengan PH lingkungan yang cendrung asam.
Bereproduksi dengan menghasilkan spora
Memiliki tiga sifat yaitu saproft, parasit, atau bersimbiosis dengan organism lain.
Makanan dicerna dengan pencernaan ekstraseluler yakni pencernaan dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik. Enzim tersebut mampu menguraikan molekul organic kompleks dari kayu ( subtrat ) sehingga dapat diserap oleh jamur.
Tidak memiliki organ akar, batang, dan daun sejati. Tubuh jamur dikategorikan sebagai talus, berbentuk benang – benang halus ( hifa ) yang bercabang – cabang membentuk jarring – jarring hifa ( miselium )

Hifa adalah stuktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.




Berdasarkan morfologinya, jamur dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Khamir ( Yeast ) yang bersel satu
Contohnya : Saccharomyces

Kapang ( molds ) yang berbentuk benang
Contohnya : Neorospora ( Jamur Oncom )

Cendawan ( Mushroom) yang berbentuk seperti paying
Contohnya : Auricularia ( Jamur Kuping )

Sebagai makhluk heterofrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup.

Misalnya, pneumonia carinii ( khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
Parasit Fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan iang yang sesuai, tetapi bersifat sapofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisasi yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada subtract makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Hifa dapat juga langsung menyerap bahan – bahan organic dalam bentuk sederhana yang dikeluarksn oleh inangnya.



KLASIFKASI JAMUR

Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang berarti Ilmu. Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jambur banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin.

Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.

Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofi t) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.

Jamur dapat dibagi menjadi 6 kelompok, yakni :

1. Divisi Zygomycota

Divisi Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zogospora merupakan bntuk spora seksual berdinding tebal.

a. Ciri Jamur Zygospora

· Hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat

· Kebanyakan hidup sebagai saprofit

· Tubuh ber sel banyak berbentuk benang yang tidak bersekat

· Tidak menghasilkan sproa berflagel

· Reproduksi seksual menghalkan zigosprora

b. Reproduksi Jamur Zygospora

Untuk mengetahui proses reproduksi jamur zygospora dapat dilihat dari cara reproduksi rhyzopus. Cara reproduksi amur tersebut dianggap repreentatif untuk seluruh anggota jamur zygospora. Dapat berproduksi secara aseksual dan seksual.

· Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang tersimpan didalam sporagium.spora yang terpecah dan terbawa angin yang jatuh ditepat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.

· Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini terjadi pada hifa-hifa yang berlainan jenis (+) atau (-)

c. Contoh jamur zigospora

Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:

· Rhizopus stolonifer disebut juga jamur roti hitam. Sebagian hifa tumbuh mendatar dipermukaan roti. Struktur hifa seperti ini disebut stolon. Sebagia hifa tumbuh di dalam roti berbentuk rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap makanan.

· Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe.

· Rhizopus nigricans menghasilkan asam fumarat.

. Rhizophus stolonifera
Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.

. Mucor mucedo
Jamur ini hidup secara saprofi t. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi oleh sporangiofor. 

Pilobolus sp.

Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower, karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan tersebut dimakan hewan, spora jamur yang melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.

2. ­­Divisi Ascomycota

Dikenal sebagai jamur kantong. Dan merupakan kelompok terbesar dari keempat diisi jamur.

a. Ciri jamur kantong

· Memiliki struktur khusus yang disebut askus

· Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan berupa multiseluler

· Hidup sebagai saprofit dan parasit

b. Reproduksi jamur kantong

· Reproduksi aseksual dilakukan dengan dengan cara pembentukan tunas (pada tunas jamur uniseluler) dan spora aseksual (pada jamur multiseluler)

· Reproduksi aseksual dilakukan dengan askus. Askus adalah semacam kanton gspora yang menghasilkan askospora.

c. Contoh jamur kantong

· Saccharomyces merupakan jamur uniseluer. Jamur ini biasa dikenal oang sebagai ragi, khamir, atau yeast.

· Peicillium hidup sebagai saprofit di berbagai tempat, terutaman pada substrat yang mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang sudah ranum.

· Aspergillus dapat hidup sebagai saprofit dan parasit pada substrak makanan, pakaian, manusia, dan burung.

· Trichoderma umumnya dapat menghasilkan enzim selulose sehingga jamur ini sering disebut bersifat selulotik.

· Neurospora crassa dikenal sebagai jamur onom karena jamur ini banyak digunakan masyarakat setempat untuk membuat oncom.

· Xylaria tabacna hidup sebagai parasit pada petai cina. Selain itu, jamur ini banyak terdapat pada batang pohon yang telah busuk.

· Morchella esculenta merupakan jenis jamur yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Jamur ini memiliki tngkai pada buahnya. Tubuh buah umumnya berbentuk kerucut.

· Claviceps purpurea merupakan jenis jamur yang biasa hidup parasit pada bakal buah graminease.

3. Divisi basidiomycota

Dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini memiliki organ penghasil spora berbentu gada yang disebut basidium.

a. Ciri jamur gada

· Kebanyakan berukuran makroskopis

· Miselium bersekat

· Tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku, atau bulat.

· Hidup sebagai saprofit dan parasit.

b. Reproduksi jamur gada

Pada umumnya jamu gada bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan konidium namun reproduksi demikian jarang terjadi.

· Spora basidium atau kanidium berkecambah, tumbuh menjadi hifa beekat dengan satu initi (monokariotik). Hifa tersebut tumbuh membentuk mselium

· Hifa dari dua strain yang berbeda masing-masing ujungnya bersinggungan dan melebur yang diikuti dengan larutnya masing-masing miselium

· Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang yang lainnya sehingga sel terseut memiliki dua inti (dikariotik)

· Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik dan seterusnya tumbuh menjadi tubuh buah.

· Masing – masing basidium memiliki dua inti (2n). Kedua inti tersebut mengalami meiosis sehingga terbentuk empat inti haploid.

· Inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium atau disebut juga spora seksual.

c. Contoh jamur gada

· Volvariella volvacea (jamur merang), tubuh buah berbentuk payung, terdiri atas lembarang – lembaran yang berisi basidium dan tubuhnya agak berwarna merah, dapat dimakan dan enak rasanya.

· Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup sebagai saprofit pada kayu mati, tubuh buahnya enak dimakan untuk sayuran dan sudah banyak dibudidayakan.

· Pleurotus (jamur tiram) hidup baik pada substrat yank banyak mengandung lignin dan selulosa. Biasanya jamur ini banyak terdapat pada batang kayu yank masih hidup / sudah mati.

· Polyporus giganteus (jamur papan), hidup sebagai saprofit pada kayu, kayu yang telah lapuk.

· Clavaria zippelli (supa mayang), hidup sebagai saprofit di tanah kawasan hutan. Tubuh buahnya tegak bercabang – cabang sehingga membentuk bangunan, seperti batu karang.

· Amanita phalloides hidup sebagai saprofit pada sisa sisa kotoran ternak dan tubuhnya berbentuk seperti payung.

· Puccinia graminis (jamur karat) hidup sebagai parasit pada daun rumput – rumputan, tubuhnya mikroskopis, tidak memiliki tubuh buah, dan sporanyaberwarna merah kecoklatan, seperti warna karat.

· Ustilago maydis, sering ditemukan pada tanaman jagung.

4. Divisi Deuteromycota

Dikenal sebagai jamur imperfekti/jamur tak sempurna. Disebut demikian karena kelompok jamur ini belum mengetahui cara reproduksi seksualnya.

a. Ciri jamur imperfekti

· Hifa berseka sekat

· Tubuh berukuran mikroskopis

· Hidup sebagai saprofit (pada isa-sisa makanan atau sampah) dan parasit

b. Reproduksi jamur mperfekti 
bereproduksi secara aseksual yaitu dengan konidia. Reproduksi seksualnya belum diketahui.

c. Contoh jamur imperfekti

· Epidermophyton floocosum è jamur ini merupakan timbunya penyakit kaki atlet

· Microporum dan Trighophyton è kedua jenis jamur ini sering kali menjadi penyebab timbulnya penyakit kurap

· Sclerothium rolfsie merupakan penyebab timbulnya penyakit busuk pada tanaman budi daya

· Helminthosporium orysae hidup sebagai parasit sehingga dapat merusak kecambah dan buah serta menimulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya

· Candida albcans è bentuk tubuh menyerupai ragi dan hidup sebagai parasit. Jamur ini menyebabkaninfeksi pada vagina

5. Oomycotina (Jamur Air)

Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki fl agella.

Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru.

6. Myxomycotina

Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel. Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk. Jika habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah jenis Dyctystelum discridium.

Ciri-ciri Umum Jamur

Bagian bagian jamur
Bagian bagian jamur
1. Bersifat eukarotik (eu:sejati dan cariyon:inti),artinya inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka.

2. Tidak berklorofil, sehingga bersifat heterotrof dengan cara menguraikan sisa-sisa organnisme yang telah mati (saprofit) dan parasit pada organisme lain.

3. Dinding sel tersusun atas zat kitin.

4. Umumnya multi seluler ,namun ada juga yang uniseluler, seperti Saccharomyces cerevisiae.

5. Hidup di tempat yang lembab, terlindungi dari sinar matahari,bersifat sedikit asam, dan kaya akan zat-zat organic.

6. Belum mempunyai akar,batang, dan daun sejati. Struktur tubuh terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.

7. Reproduksi jamur dapat terjadi secara seksual (membentuk zigospora, askospora, dan basidiospora) ataupun aseksual (membentuk tunas,konidia, zoospore,spora, klamidospora, fragmentasi).

Cara Jamur Memperoleh Makanan

1. Saprofit

Mereka memperoleh makanan dari materi organic yang sudah mati atau sampah.Untuk memperoleh makanannya, hifa mengeluarkan semacam enzim pencernaan yang dapat merombak materi organic menjadi bentuk sederhana sehingga mudah diserap oleh sel jamur.

2. Parasit

Mereka memperoleh makanan dari tubuh inangnya.Pada jamur parasit, terutama yang menyerang tumbuhan terdapat bentuk hifa khusus yang disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut memiliki kemampuan untuk menembus sel inang sehingga dapat menyerap zat makanan yang dihasilkan inang.

3. Simbiotis

Beberapa jamur lainnya dapat membentuk hubungan simbiotis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Jamur menyediakan materi anorganik bagi tumbuhan dan sebaliknya jamur memperoleh materi organic dari tumbuhan. Selain dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur juga dapat bersimbiotis dengan ganggang hijau atau ganggang biru – hijau membentuk liken.


Reproduksi Jamur


1. Reproduksi secara Seksual

Reproduksi secara seksual dapat dilakukan melalui penyatuan dua hifa haploid yang secara
genetika berbeda. Peristiwa semacam itu dikenal dengan konjugasi.

2. Reproduksi secara Aseksual

a. Pembentukan Spora Aseksual

Reproduksi asekdual biasanya dilakukan melalui spora aseksual yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora Aseksual merupakan sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi organism baru.

b. Fragmentasi

Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa akan terdiferensiasi mengjadi sporangia (penghasil spora aseksual).

c. Pembentukan Tunas

Reproduksi aseksual lainnya adalah dengan cara pembentukan tunas (semacam sel berukura kecil uang kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna). Cara reproduksi melalui pembentukan tunmas biasa dilakukan oleh jamur uni seluler, misalnya ragi.

Peranan Jamur dalam Kehidupan

Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.

Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.

Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang digunakan secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

a. Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe

b.   Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat

c.   Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir

d.   Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti

e.   Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat

f.   Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah

g.   Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin (antibiotik)

h.   Ganoderma lucidum : bahan obat

i.   Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma) keju

j.   Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose

k.   Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncom

l.. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.

m. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

n. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.

o. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.

a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.

b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.


KERUGIAN

Kerugian yang ditimbulkan oleh jamur misalnya berbagai spesies jamur yang menghasilkan zat beracun misal aflatoksin dari Aspergilus flavus, jamur jamur yang menyebabkan korosi dan pelapukan kayu dan dinding, jamur yg menyebabkan gangguan pernafasan misal ruangan ber AC yang jarang sekali diganti udaranya, jamur yang menyebabkan penyakit pada hewan , tumbuhan dan manusia dsb.kerugian jamur adalah ketika jamur itu bersifat patogen atau membawa penyakit contoh panu, kurap, kudis, dll


BAB III
KESIMPULAN



Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.segitigabermuda.com/2015/12/makalah-biologi-tentang-jamur.html

Moore RT. 1980. "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73 The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic study by Hibbett et all

Entjang. Indan.2003. Mikrobiologi & Parasitologi. PT.Citra Aditya bakti. Bandung.

Gould. Dinah.2003. Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Melnick. Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Deskriptor Penilaian Aktivitas Siswa

Deskriptor Penilaian Aktivitas Siswa dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar

1. Keaktifan

Menyatakan pendapat , mengajukan pertanyaan , mengerjakan tugas dengan baik, menjawab pertanyaan.

2. Perhatian

Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh , menunjukkan antusias dalam pembelajaran, menunjukkan keterkaitan dalam pembelajaran, menunjukkan rasa senang dalam pembelajaran.

3. Kerjasama

Menghargai pendapat orang lain , member bantuan pada orang lain, menunjukkan kekompakan, menunjukkan peran aktif dalam kelompok.

4. Tanggung Jawab

Bertanggung jawab pada tugas, tidak mengganggu teman lain, melaksanakan tugas dengan rasa senang, melaksanakan tugas dengan antusias.

5. Keterkaitan terhadap alat bantu

Mau menggunakan alat bantu. Antusias dalam menggunakan alat peraga gambar

6. Keterkaitan

Menunjukkan pemahaman terhadap tugas dan menjawab pertanyaan, mengaitkan pemahaman atau materi yang dipelajari dalam melaksanakan tugas serta menjawab pertanyaan.

7. Kepuasan

Menunjukkan rasa puas apabila menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas dengan benar, menunjukkan kepedilian terhadap teman yang berhasil.


B. Keterangan Penilaian

4 ( Amat Baik ) : jika semua indicator dilaksanakan

3 ( Baik ) : jika hanya tiga indicator dilaksanakan

2 ( Cukup ) : jika hanya dua indicator dilaksanakan

1 ( kurang ) : jika hanya satu indicator dilaksanakan



Selesaikanlah soal-soal berikut ini :


1. Luas selimut tabung yang panjang diameter alasnya 46 cm dan tinggi 7 cm adalah . . . .cm2

a. 1.412

b. 1.012

c. 1.000

d. 942

2. Diketahui luas selimut sebuah tabung adalah 2.200 cm2. Jik tinggi tabung 25 cm dan π = 22/7, maka luas permukaan tabung itu adalah . . . .cm2

a. 3432

b. 3234

c. 2239

d. 2214

3. Volume tabung yang ukuran diameternya 10 cm, tinggi 8 cm, dan π = 3,14 adalah .. .cm3

a. 721

b. 628

c. 586

d. 436

4. Sebuah kerucut diameternya 18 cm dan tingginya 10 cm (π= 3,14). Volume kerucut = ... cm3

a. 384

b. 643,8

c. 791,4

d. 847,8

5. Suatu kerucut dibentuk dari selembar aluminium yang berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 42 cm. Untuk π = 22/7, maka panjang jari-jari lingkaran alas kerucut adalah ... cm

a. 8,6

b. 10

c. 10,5

d. 11,6

6. Sebuah bola besi dimasukkan ke dalam tabung yang penuh berisi air. Jari-jari tabung sama dengan jari-jari bola, yaitu 10 cm. Sedangkan tinggi tabung 19 cm. Jika π = 3,14, maka sisa air di dalam tabung sesudah bola dimasukkan adalah . ... cm3

a. 3.380,70

b. 2.742

c. 1.797,33

d. 1.779,33

7. Pernyataan tentang tabung berikut yang benar adalah . . ...

a. Mempunyai 3 buah rusuk

b. Mempunyai 2 bidang sisi

c. Bidang alas dan bidang atas berupa daerah lingkaran yang sejajar dan kongruen

d. Panjang jari-jari lingkaran atas kurang dari panjang jari-jari lingkaran alas.

8. Keliling alas sebuah tabung adalah 24 cm dan tinggi tabung 15 cm. Untuk π = 22/7, maka luas selimut tabung tersebut adalah ... cm2

a. 230,45

b. 360

c. 423,20

d. 575

9. Ditentukan kerucut dengan tinggi 8 cm dan jari-jari alasnya 6 cm. Untuk π = 3,14, maka luas seluruh permukaan kerucut tersebut adalah . ... cm2

a. 301,44

b. 188,40

c. 113,04

d. 100,48

10. Sebuah bola dimasukkan ke dalam tabung. Diameter bola sama dengan diameter tabung, yaitu 12 cm, tinggi tabung 20 cm, dan π = 3,14. Volume tabung di luar bola adalah . ... cm3

a. 523,33

b. 657,17

c. 1.226,08

d. 1.356,48

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar

PROPOSAL PENELITIAN


JUDUL : upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas volume tabung, kerucut dan bola di kelas viii smp swasta panglima polem rantauprapat tahun ajaran 2011/2012



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan disekolah. Pada eraglobalisasi ini penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi .matematika merupakan salah satu pelajara yang diberikan sejak sekolah dasar ( SD ) sampai perguruan tinggi ( PT ) dan mempunyai peraturan yang sangat penting untuk mencerdaskan siswa dengan jalan mengembangkan kemampuan berfikir secara logis.yang selanjutnya dapat menunjang tujuan pendidikan nasional. Matematika berperan sebagai ilmu pembantu yang ampuh bagi ilmu pengetahuan lainnya. Terutama bagi ilmu pengetahuan ekstra.

Salah satu tugas guru disekolah adalah pemberian pelajaran pada siswa. Memproleh ilmu pengetahuan dari sekolah tersebut disamping mengembangkan pribadinya setiap . setiap guru dalam melakukan tugasnya selalu berharaf agar penyampaian ppengajaran itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan . tentunya perubahan tingkah laku dan hasi belajar siswa yang tingi setelah mengukuti proses belajar mengajar tersebut. Untuk menjamin tercapainya tujuan interaksi dengan baik. Guru bukan saja perlu mengetahui sumber-sumber vasilitas yang ada dan sekedar dapat membuat alat-alat khussu yang berupa gambar tetapi harus dapat menggunkan alat itu dengan baik . untuk alat-alat tertentu guru harus terlebih dahulu memeriksanya atau bahkan mencobanya sebelum tiba saatnya dipakai dalam proses pembelajarannya.

Salah satu usaha untuk memproleh hasil nelajar matematika yang baik. Khususnya dalam pengajaran materi bangun ruang adalah dengan memakai alat peraga gambar.penggunaan media yang berupa alat peraga gambar sebagai alat bantu dalam proses pengajaran pada umumnya bertujuan untuk mempertinggi prestasi ( hasil belajar ) siswa . 

Ada kalanya seorang siswa kurang mampu menerima beberapa materi matematika akibat dari kurangnya daya tamgkap dan kemampuan berfikir secar abstrak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bobby de Poeter.dkk ( 2005 : 36 ) yang mengatakan bahwa : “ pelajaran matematika menawarkan tantangan ekstra bagi siswa yang merupakan prosedur tekhnik akibat sifat abstrak mata pelajaran tersebut.jika kita mengucapkan sebuah media ( bisa berupa gambar, benda ,dll ) untuk menjelaskan sebuah konsep.maka konsep itu akan langsung berupa menjadi konkrit sehingga akan lebih muda di mengerti .”

Karena matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol. Maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu buku belajar itu didasari pada apa yang telah diketahuinya . 

Dalam hal ini penulis menganggkat materi bangun ruang yang kompetensi dasarnya mengitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) tahun pelajaran 20011 / 2012.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mencerdaskan ide atau gagasan sebagai langkah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran. Matematika khususnya bangun ruang yang kopetensi dasarnya menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) pada kegiatan-kegiatan yang terjadi dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan benda-benda alat peraga gambar secara konkrit yang terdapat disekitarnya untuk membantu proses pembelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah 


Dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya adalah : 

1. Guru dalam kegiatan belajar tanpa mementingkan alat peraga disebabkan keterbatasan sarana dan prasarana.


2. Adanya anggapan bahwa pelajaran matematika itu termasuk pelajaran yang abstrak.


3. Apakah penerapan model pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


1.3 Batasan Masalah 

Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas dan volume tabung, kerucut dan bola di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah 

Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan bantuan alat peraga gambar di kelas VIII SMP PPR.

1.5 Tujuan Penelitian 


Adapun tujuan penelitian ini adalah : 

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok bangun rung dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat dengan menggunakan alat peraga gambar.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi pokok bangunruang dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat selama menggunakan alat peraga gambar.

3. Untuk mengetahui pendapat siswa dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Ranatuprapat tentang pelajaran menngunakan alat peraga gambar.


1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharafkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar.

2. Bagi guru

3. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mempergunakan alat peraga gambar pada materi bangun ruang dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti

Sebagai penggunaan bagi peneliti untuk dapat memilih dan menggunakan alat peraga gambar yang tepat pada proses belajar mengajar. 


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 KERANGKA TEORITIS

2.1.1 Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dan dapat mengalasi kebosanan siswa. Perebedaan gaya belajar, minal, intelegensi, keterbatasan daya indera, saraf tubuh atau hambatan gerak, jarak, waktu dll.

Dapat di bantu dan diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan. Oleh sebab itu seorang guru perlu mengetahui bahwa siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda dan dengan daya tankap yang berbeda pula. Ada siswa yang dapat belajar dengan baik melalui cermah yang tersusun rapi saja, tetapi secara umum hail belajar siswa dapat ditingkatkan dengan bantuan bentuk-bentuk visual atau alat pengajaran dengan banya gambar dan bagan. Dalam penggunaan media pendidikan Guru harus tahu cara penggunaan nya. Media cenderung lebih tepat dipakai untuk menyajikan satu unit pengajaran. Untuk itu kita harus mengenal karakteristik dan kegunaan masing-masing media sebelum kita menetapkan media yan akan kita gunakan untuk mengajarkan suatu materi kepada siswa.Apabila yang kita gunakan tidak sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan maka hasil belajar siswa bisa tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

2.2 Tinjauan Materi 

Berdasarkan kurikulum KBK yang digunakan dikelas VIII SMP Swasta PPR saat penulis mengadakan PPL materi Bangun ruang mengenai menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola . untuk lebih jelasnya berikut akan diuraiakan sedikit mengenai Bangun Ruang sisi lengkung / selimut yang meliputi tabung, kerucut dan bola.

Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini :







Gambar 1 Unsur-unsur kerucut


Gambar diatas menunjukkan unsur-unsur bangun ruang kerucut, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

- Kerucut memiliki dua sisi, yaitu satu sisi datar berbentuk bidang lingkaran jari-jari r disebut bidang alas, dan satu sisi lengkung yang disebut selimut atau sisi tegak.

- Bidang alas yang berjari-jari r disebut jari-jari kerucut.

- Kerucut memiliki sebuah rusuk lengkung yang merupakan batas bidang dengan selimut.

- Sebagian pendapat menyatakan bahwa kerucut memiliki sebuah titik sudut sedangkan sebidang lagi menyatakan titik puncak kerucut bukan merupakan titik sudut karena sebenarnya kerucut tidak memiliki sudut.


Namun yang jelas jarak antara puncak kerucut ke titik pusat bidang alas disebut tinggi kerucut.

Sedangkan unsur-unsur bola dijelaskan dalam gambar berikut :





Gambar : 2 Unsur-unsur bola


Bangun ruang bola memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

- Memiliki satu sisi lengkung sebagai selimut bola 

- Jarak dari pusat bola ke titik pada sisi bola disebut jari-jari bola (r).


2.2.1 Luas Sisi Tabung, Kerucut, dan Bola

Tabung memiliki sebuah selimut yang berbentuk persegi panjang yang panjangnya sama dengan keliling lingkaran alasnya, yaitu 2pr dan lebarnya t (tinggi tabung). Luas ketiga sisi ini, luas bidang alas, atas, dan selimut disebut luas sisi tabung.

Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut :

Jadi luas sisi tabung = Luas alas + Luas atas + Luas selimut

= pr2 + pr2 + 2prt

L = 2pr2 + 2prt

Jadi dapat disimpulkan bahwa :

Luas sisi tabung = 2pr2 + 2prt atau luas sisi tabung = 2pr (r + t)

Sedangkan untuk mencari luas sisi kerucut, yaitu dengan cara memotong sebuah kerucut yang sisi alasnya berjari-jari r, dan tingginya adalah t, serta garis pelukis s. Hasil potongan tersebut jika direntangkan pada bidang datar akan membentuk dua buah bangun yang masing-masing merupakan alas kerucut dan selimut kerucut.

Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas sisi alas dengan luas sisi selimut kerucut. Jadi, secara umum dapat dirumuskan bahwa :

Luas sisi kerucut = luas sisi alas + luas sisi selimut

= pr2 + prs

L = pr (r + s)

Jika diuraikan lebih lanjut, nilai s dapat dihitung dengan menggunakan dalil Pythagoras, yaitu : s2 = t2 + r2, maka nilai s = 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rumus mencari luas sisi kerucut adalah : L = pr2 + pr atau L = pr (r + )

Untuk mendapatkan rumus luas sisi bola dapat dilakukan percobaan sebagai berikut :

1. Sebuah bola dengan jari-jari r dipotong menjadi 2 bagian yang sama. Kemudian salah satu bagian dililiti tali. Berarti bagian yang dililiti tali sama dengan setengah bola.

2. Kemudian tali dilepas dan dibagi 2 sama panjang. Salah satu dari bagian ini dibuat lingkaran.

3. Lingkaran yang terbentuk dari tali tersebut ternyata memiliki jari-jari yang hampir sama dengan jari-jari bola. Sehingga luas lingkaran yang dibuat adalah pr2.

Kita pun tahu bahwa tali yang menutupi lingkaran ini merupakan tali yang menutupi separuh permukaan setengah bola. Sehingga untuk menutupi seluruh permukaan bola diperlukan empat kali panjang tali yang menutupi lingkaran. Dengan demikian diperoleh : L = 4pr2


2.2.2 Volume Tabung, Kerucut, dan Bola

Tabung adalah prisma tegak yang dibidang alas dan atasnya dianggap berbentuk lingkaran (segi banyak tak terhingga). Kita tahu bahwa tabung juga merupakan prisma, maka berlaku rumus volume = luas alas x tinggi. Karena luas alas tabung berbentuk lingkaran, maka diperoleh rumus volume tabung adalah :

Volume = Luas alas x tinggi

= pr2 x t

= pr2t

Keterangan : V = Volume tabung

r = jari-jari alas tabung

t = tinggi tabung

Pada kerucut volume dapat kita hitung dengan menggunakan rumus mencari volume limas. Hal ini karena kerucut merupakan limas yang bidang alasnya segi banyak tak terhingga. Volume kerucut = luas alas x tinggi. Selanjutnya, karena alas kerucut berbentuk lingkaran, maka V = pr2t.

Sedangkan untuk mendapatkan rumus volume bola dapat kita lakukan percobaan berikut :

1. Buatlah setengah bola dengan jari-jari yang telah diketahui ukurannya, misalnya r.

2. Buat juga sebuah tabung yang alasnya berjari-jari sama dengan jari-jari setengah bola (r) dan tingginya kali jari-jari bola.

3. Sediakan sebuah kerucut yang alasnya berjari-jari sama dengan jari-jari bola (r) dan tingginya 2 kali jari-jari bola.

4. Selanjutnya kerucut kita isi dengan pasir sampai penuh. Maka volume pasir dalam kerucut adalah :

V = pr2t = pr2(2r) = pr3

Selanjutnya pasir dalam tabung kita tuang kedalam bola. Ternyata setengah bola juga penuh terisi pasir. Hal ini berarti volume setengah bola = volume tabung = volume kerucut, yaitu pr3. Karena volume bola sama dengan 2 kali volume setengah bola, berarti volume bola yang berjari-jari r adalah :

V = 2 x pr3 = pr3

Berdasarkan kurikulum KBK, materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di kelas VIII masih ada lagi mengenai menghitung volume gabungan, dan menghitung besar perubahan dan perbandingan volume jika ukuran jari-jari berubah. Namun itu semua dapat kita hitung dengan menggunakan rumus-rumus yang telah kita bahas sebelumnya.


2.3 kerangka konseptual

Pengajaran yang disertai dengan media gambar sebagai alat bantu sangat besar peranannya dalam membangkitkan minat siswa untuk menikuti pelajaran. Dengan menggunakan media tidak saja mendengar apa yang disebut atau diajarkan guru , tetapi secara langsung ia sendiri dapat melihat atau menyaksikan maupun merasakannya. Hal inilah yang membangkitkan semangat belajar siswa sekaligus melenyapkan kebosanan belajar siswa. Oleh karena itu dengan sendirinya yang diberikan dengan mudah dapat diterima siswa dengan mudah dalam pikirannya .

Media sebagai alat bantu dapat merangsang aktivitas siswa yaitu dengan menggunakan alat peraga gambar pada pokok bahasan bangun ruang dengan strategi belajar yang sistematis. Alat peraga gambar dapat membuay siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Jika siswa aktif,maka dengan sendirinya dapat diharafkan prestasi belajar siswa akan tinggi hasilnya .alat perag dapat pula membantu menumbuhkan keyakinan akan kebenaran dari hasil yang diproleh melalui pelaksanaan yang dilakukan dengan alat bantu . Hal ini akan membantunya pula mempergunakan daya pikirannya kea rah yang lebuih dinamis.


2.4 Hipotesis Tindakan 

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam menghitung luas selimut volume tabung, kerucut dan bola dikelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat ( PPR ) setelah pembelajaran menggunakan alat peraga gambar.




BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang memberikan infirmasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas dari hasil belajar siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindajan kelas sebagai usaha untuk meningkatkan aktivitas dalam belajar siswa. Penelitian tindakan kelas bercirikan dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai pada perbaikan terus enerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasil .

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

A. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat 

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada semester genap T.A 2011/2012 pada bulan mei-juni sebanyak 4 kali.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP swasta Panglima Polem rantauprapat terdiri dari dua kelas secara acak sehngga terpilih kelas VIII B yang berjumla 26 siswa

B. Objek penelitian 

Yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar pada kompetensi dasar menghitung luas volume tabung, kerucut dan bola SMP Swasta Panglima Polem Rantauprapat tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa.

3.4 Tehnik dan Alat pengumpulan Data 

Dalam penelitian ini tehknik penumpulan data berpedoman pada paradigm penelitian kualitatif dan kuantitatif. Ekowati dan mulyani menyatakan penelitian dimana data dikimpulkan dinyatakan dalam bentuk simbol seperti pernyataan,tanggapan, dan perasaan. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah yang datanya dilambangkan dengan simbol yang berupa angka-angaka. Dalam penelitian ini, tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah:

A. Tes 

Tes untuk mengukur sejauh hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini twes yang dimakasud adalah tes hasil belajar. Tes kemampuan awal berisikan soal-soal yang berkaitan dengan menggunakan alat peraga gambar pada pokok bahasan banhun ruang pada siswa kelas VIII SMP. Tes yang diberikan disusun dalam bentuk uraian sebanyak 5 soal , alas an memilih tes uraian karena tes uraian dapat melihat penguasaan materi siswa yang dilihat dari setiap langkah penyelesaiannya, sehingga guru dapat menilai kemampuan siswa lebih objektif.

Tes kemampuan awal diberikan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi menghitung luas selimut dan volume tabung , kerucut dan bola yang diberikan sebelum pemberian tindakan. Sedangkan tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat setelah pengajaran dengan menggunakan alat peraga gambar.

B. Observasi 

Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi juga digunakan rekan sejawat peneliti selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini diproleh deskripsi yang menggambarkan sejumlah kegiatan dalam pembelajaran seperti interaksi yang tinggi terjadi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan gurur serta kejadian penting selama proses pembelajaran berlangsung.

C. Wawancara

Wawancara adalah proses Tanya jawab oleh peneliti terhsdsp siswa kelas VIII SMP Swasta Panglima Polem . wawancara digunakan untuk melihat respon siswa terhadap alat peraga gambar yang dugunakan sebagai alat bantu belajar, serta untuk mengetahui bagaimana pembelajaran siswa dengan alat peraga gambar.

D. Dokomen 

Dokumen pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data tambahan serta informasi lainnya yang mendukung baik dalam bentuk 

tulisan maupun yang ditargetkan.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini jenisnya penelitian tindakan kelas ( PTK ) . Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktik. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan karena ada permasalahan yang dalam pembelajaran , kemudian dilakukan perencanaan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang dilanjukkan dengan upaya pelaksanaan tindakan pbservasi pelaksanaan . Hasil observasi selanjutnya direfeksi untuk mengetahui hasil pelaksanaan tindakan . Jika refleksi menunjukkan bahwa hasil belum memadai, maka dilanjutkan dengan siklus II yang di mulai dari perencanaaan , demikian seterusnya. 

Hal ini sesuai dengan jenis penelitian yaitu tindakan kelas, sehingga penelitian ini mempunyai tahap-tahap siklus sebagai berikut :

Siklus I 

1. Tahap Perencanaan 

a. Membuat Rencana pembelajaran 

b. Membuat media belajar yaitu alat peraga gambar yang berbentuk bangun ruang

c. Membuat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat sesudah dilakukan tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Guru menyampaikan materi serja contohnya

c. Guru membantu siswa jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut.

3. Tahap Observasi

Melakukan pengamatan sekaligus mengevaluasi hasil belajar siswa guru akan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa melalui :

a. Penguasan siswa dalam menggunakan alat peraga gambar 

b. Mengevaluasi hasil tes yang diberikan kapada siswa pada akhir siklus yang akan didata di lembar observasi, yang kemudian hasil observasi dan hasil tes akan dianalisis.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini akan dilakukan analisis data yang dikumpulkan, mengamati serta mengingat dan member makana terhadap data yang diproleh sehingga dapat diambil kesimpulan dari tindakan yang sudah dilakukan.

Hasil dari refleksi ini dapat digunakan sebagai perbandingan kondisi awal dengan siklus I dan dapat digunakan juga sebagai dasar untuk menyusun rencana selanjutnya.

Siklus II


1. Tahap Perencanaan 
a. Membuat rencana pembelajaran
b. Membuat lembar observasi
c. Membuat evaluasi untuk mengukur hasil dari belajar siswa pada saat 
sesudah dilakukan tindakan.


2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Guru mengingat kembali pelajaran yang sebelumnya yang berkaitan dngan materi.

c. Guru menyampaikan materi serta contohnya.

d. Guru membantu siswa jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut.

e. Guru membantu keaktifan siswa dan keseriusan siswa dalam proses oembelajaran.

3. Tahap Obserpasi

Melakukan pengamatan sekaligus mengevaluasi tingkat pemahaman siswa melalui :


a. Penguasaan siswa dalam menggunakan alat peraga gambar 

b. Mengevaluasi hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus yang akan didata di lembar observasi, yang kemudian hasil observasi dan hasil tes akan dianalisis.


4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis dan memberikan makana terhadap data yang diproleh, memperjelas data yang diproleh dan mengambil kesimpulan dari tindakan yang sudah dilakukan selama peneliti melakukan penelitian.


3.6. Tehnik Analisis Data

Data yang diproleh yaitu dari tes hasil belajar dan observasi aktivitas yang dianalisis seingga memungkinkan adanya penarikan kesimpulan. Dari hasil tesdapat diketahui penungkatan siswa melalui penbelajaran menggunakan alat peraga gambar dengan melihat :

a. Tingkat hasil belajar matematika siswa

Pemberian Nilai yang diperoleh siswa digunakan rumus :

Dengan PPH adalah persentase perolehan hasil, dengan criteria yang digunakan sebagai berikut :

0% < PPH < 64% artinya siswa belum tuntas belajar
65% < PPH < 100% artinya siswa telah tuntas dalam belajar.

Data aktivitas siswa selama pembelajaran diamati oleh observer dan dianalisis dengan menggunakan skor dan persentase yang berpedoman pada criteria penilaian yang terdapat pada lembar pedoman observasi siswa.


Kategori Penilaian :


85% - 100% = Baik sekali (A)

75% - 84% = Baik (B)

65% - 74% = Cukup (C)

55% - 64% = Kurang (D)

0% - 54% = Sangat Kurang (E)

3.7. Tingkat Ketercapaian Indikator Hasil Belajar

Suatu indikator hasil belajar telah tercapai apabila paling sedikit 65% siswa telah tuntas belajar untuk semua butir soal yang berkaitan dengan indikator tersebut. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Pencapaian Indikator berdasarkan jumlah indikator yang ditetapkan telah tercapai. dengan demikian untuk mengetahui ketercapaian indikator hasil belajar digunakan rumus : 


( Sudjana, 2003 : 75 )

Dimana :

T = Persentase pencapaian indikator hasil belajar 

Si = Skor siswa untuk butir ke-i

Smaks = Skor maksimal untuk butir ke-i

a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Dapat dianalisis dengan :

Kriteria Penilaian adalah sebagai berikut : 

85% - 100% = Baik sekali (A)

75% - 84% = Baik (B)

65% - 74% = Cukup (C)

55% - 64% = Kurang (D)

0% - 54% = Sangat Kurang (E) 



DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitiaan Tindakan kelas. Jakarta : PT. bumi Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar evaluasi Pendidikan.

Derporter, Bobbi, ddk. 2005. Quantum Teaching. Kaifa. Bandung

Sudjana, Nana. 2003. Penelitian hasil belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdikarya.

Suherman, Erman. 2001. Evaluasi Proses dan hasil belajar Mnatematika. Jakarta : Universitas terbuka.

Sukmadinata, Nana Syaudiah. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Penerbit PT. Remaja Rosdaka